PETUNJUK PEMAKAIAN
FERTIPLUS
§ Untuk pengolahan lahan.
Digunakan
sebelum atau sesudah tanah di bajak, dengan cara disemprot , dosis 2 - 4 tutup botol FERTIPLUS untuk 14 ltr
air tanah/ non pdam.
§ Untuk pembenihan.
Rendam
benih dengan larutan FERTIPLUS, dosis 1 tutup botol utk 1 ltr air (akan lebih
bagus bila dicampur dengan NATRIUM ION POSITIF dosis 2 tutup botol) selama
kurang lebih 15 menit-3 jam.
Aplikasi pada padi --Setelah pemeraman benih dan tunas
daun muncul ( maks 12 hari), harus di pindah ke lahan dengan cara mengambil
seperti menggunakan sekop tapi pakai tangan. (tangan dimasukkan ke dalam tanah
untuk mengangkat tunas mulai dari bawah akar). Tujuannya agar akar tunas tidak
rusak ..sehingga begitu pindah lahan tunas bias langsung menyesuaikan tanpa
harus memakan waktu untuk pemulihan akibat kerusakan yang timbul pada saat pengambilan yang kurang tepat.
Pemindahan ke lahan diusahakan secara langsung sehabis dari
pengangkatan tunas, tanpa harus nunggu beberapa jam, karena tunas akan
mengalami kekeringan atau kekurangan nutrisi selama waktu menunggu.
Dengan kata lain pengambilan dilakukan secukupnya dan
langsung di pindah, begitu habis, baru ambil lagi. Setelah pemindahan selesai
lakukan penyemprotan dengan dosis 2-4 tutup botol FERTIPLUS ( akan lebih baik
bila di campur NATRIUM ION POSITIF dosis 2 tutup botol), Aplikasi pada tanaman
lain tidak berbeda jauh penangannya dengan padi.
§ Untuk pemupukan :
o
Tanaman Hias
Dosis
2 tutup botol FERTIPLUS untuk maksimal 14
ltr air air (akan lebih bagus bila di tambahdengan FLORIST daun atau
FLORIST bunga, sesuai tanaman) , penyemprotan dilakukan pada tanah, batang,
daun , mis : Anggrek, adenium, gelombang cinta, puring,dll.
o
Tanaman Hortikultura
Dosis
3-5 tutup botol FERTIPLUS untuk 14 ltr air (akan lebih bagus bila dicampur
dengan NATRIUM ION POSITIF dosis 4 tutup botol), penyemprotan dilakukan pada
tanah,batang dan daun.mis : Cabe, tomat, sawi, kentang, melon dll.
o
Tanaman Pangan
Dosis
5-8 tutup botol FERTIPLUS untuk 14 ltr air (akan lebih bagus bila dicampur
dengan NATRIUM ION POSITIF dosis 4 tutup botol), penyemprotan dilakukan pada
tanah,batang dan daun.mis : padi, jagung, singkong dll.
o
Tanaman Buah
Dosis
5-8 tutup botol FERTIPLUS untuk 14 ltr air (akan lebih bagus bila dicampur
dengan NATRIUM ION POSITIF dosis 5 tutup botol), penyemprotan dilakukan pada
tanah, mis : Mangga, jeruk, papaya dll.
o
Tanaman Perkebunan
Dosis
5-8 tutup botol FERTIPLUS untuk 14 ltr air (akan lebih bagus bila dicampur
dengan NATRIUM ION POSITIF dosis 5 tutup botol), penyemprotan dilakukan pada
tanah, mis : Sawit karet, kopi, tebu dll.
o
Tanaman Keras
Dosis
5-8 tutup botol FERTIPLUS untuk 14 ltr air (akan lebih bagus bila dicampur
dengan NATRIUM ION POSITIF dosis 8 tutup botol), penyemprotan dilakukan pada
tanah. mis : Jabon, sengon, mahoni, albasia, dll.
Pemupukan di
lakukan setiap 7-10 hari (sebaikya dilakukan
sebelum pukul 08.00 atau setelah pukul16.00 wib), dan di hentikan ketika
memasuki masa premodial atau masa masak susu (biasanya ditandai dengan
munculnya bunga), dan penyemprotan dilanjutkan setelah 14 hari kemudian sampai
panen..
Tangki tempat penyemprotan harus
bersih dari sisa atau bekas zat kimia seprti, pestisida atau lainnya (harus
dicuci dulu bila tangki bekas dipakai pestisida), dan menggunakan air non pdam
(karena pdam menggunakan kaporit), bisa memakai air sumur, sungai. Penyemprotan
sebaiknya di lakukan mulai dari tanah, batang dan di atas daun dengan system
pengkabutan, dan di usahakan sehabis turun hujan pada musim penghujan, atau
diulang kembali bila habis disemprot kemudian turun hujan.
Tujuan perendaman benih akan mempercepat keluarnya daun dan memberikan
imun alami sampai masa premodial, karena pada masa tersebut sangat rentan akan
serangan penyakit. Penyakit bisa saja muncul akibat tingkat keasaman kurang
normal, minimal di angka ph 5,5. Bila terjadi hal seperti itu bisa di normalkan
menggunakan ZEOLITH.
PENGGUNAAN FERTIPLUS DENGAN BENAR DISERTAI POLA TANAM YANG
BAIK AKAN MENGGEMBURKAN TANAH DAN MENINGKATKAN HASIL PANEN, DAN MENGURANGI
SERANGAN HAMA/ PENYAKIT (SUNDEP.TIKUS,
FUNGI )
Hama atau serangan penyakit biasanya muncul akibat pola tanam
dan penggunaan pupuk atau zat lainnya secara berlebihan dan melebihi dari
kebutuhan minimum pada tanaman, atau penggunaan air yang berlebihan, dalam arti
tanaman padi tidak perlu direndam air dalam jumlah banyak karena akan menimbulkan
banyak penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar